TUGAS METODELOGI PENELITIAN 2
PENGARUH KEGIATAN OLAHRAGA TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI ATLET BOLA VOLLY
Olahraga saat ini menjadi sebuah trend atau gaya hidup bagi sebagian masyarakat umum, bahkan hingga menjadi sebuah kebutuhan mendasar dalam hidup. Olahraga menjadi kebutuhan yang sangat penting karena tidak terlepas dari kebutuhan mendasar dalam melaksanakan aktivitas gerak sehari-hari. Olahraga itu sendiri pada dasarnya merupakan serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak, serta bertujuan untuk mempertahankan, dan meningkatkan kualitas hidup seseorang. Hal tersebut sejalan dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional Nomor 3 Tahun 2005 bahwa, “olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial”.
Secara sederhana olahraga dapat dilakukan oleh siapapun, kapanpun, dimanapun, tanpa memandang dan membedakan jenis kelamin, suku, ras, dan lain sebagainya. Toho Cholik Mutohir (2007: 23) menjelaskan bahwa, hakekat olahraga adalah sebagai refleksi kehidupan masyarakat suatu bangsa. Di dalam olahraga tergambar aspirasi serta nilai-nilai luhur suatu masyarakat, yang terpantul melalui hasrat mewujudkan diri melalui prestasi olahraga. Kita sering mendengar kata-kata bahwa kemajuan suatu bangsa salah satunya dapat tercermin dari prestasi olahraganya. Harapannya adalah olahraga di Indonesia dijadikan alat pendorong gerakan kemasyarakatan bagi lahirnya insan manusia unggul, baik secara fisikal, mental, intelektual, sosial, serta mampu membentuk manusia seutuhnya.
Jane Ruseski (2014: 396 ) mengatakan dengan berolahraga atau melakukan aktifitas fisik yang teratur dapat mengurangi resiko penyakit kronis, mengurangi stress dan depresi, meningkat kesejahteraan emosional, tingkat energi, kepercayaan diri dan kepuasan dengan aktivitas sosial. Douglas Hartmann, Christina Kwauk. (2011: 285) mengatakan pada dasarnya olahraga adalah tentang partisipasi. Olahraga menyatukan individu dan komunitas, menyoroti kesamaan dan menjembatani perbedaan budaya atau etnis. Olahraga menyediakan forum untuk belajar keterampilan seperti disiplin, kepercayaan diri, dan kepemimpinan dan mengajarkan prinsip-prinsip inti seperti toleransi, kerja sama, dan rasa hormat. Olahraga mengajarkan nilai usaha dan bagaimana mengatur kemenangan dan juga kekalahan. Saat ini aspek positif dari olahraga ditekankan, olahraga menjadi kendaraan yang kuat yang melaluinya.
Siklus menstruasi adalah proses perubahan hormon yang terus-menerus dan mengarah pada pembentukan endometrium, ovulasi, serta peluruhan dinding jika kehamilan tidak terjadi. Setiap bulan, sel telur harus dipilih kemudian dirangsang agar menjadi matang. Endometrium pun harus dipersiapkan untuk berjaga-jaga jika telur yang sudah dibuahi (embrio) muncul kemudian melekat dan berkembang disana. Pendarahan menstruasi dimulai menjelang akhir pubertas. Saat itu anak gadis mulai melepaskan sel telur sebagai bagian dari periode bulanan yang disebut dengan siklus reproduksi wanita atau siklus menstruasi (Verawaty & Rahayu, 2011)
Menurut (Utami, dkk dalam Nuraini 2015) menstruasi atau haid pada wanita terjadi melalui empat fase, yaitu : fase menstruasi, fase folikular, fase ovulasi dan fase luteal.
a. Fase Menstruasi
Di fase ini yang terjadi adalah keluarnya darah haid dari organ reproduksi wanita yang ditandai dengan penurunan kondisi menjadi lemas dan dikatakan normal apabila haid terjadi dari hari kelima sampai ketujuh. Menurunnya hormon progesteron juga terjadi pada fase ini diselingi dengan keluarnya darah menstruasi sebanyak 10 sampai 80 ml.
b. Fase folikular
Pada fase folikular terjadi pelepasan hormon Follicle Stimulating Hormone (FSH) oleh kelenjar hipofisia yang berperan sebagai pembuat folikel pada ovarium sampai menjadi matang. Pada fase ini terjadi peningkatan hormon estrogen.
c. Fase Ovulasi
Pada fase ini yang terjadi pada hormon estrogen sedang meningkat dan hormon luteinizing pada sel telur yang telah matang akan di lepaskan menuju tuba fallopi dan bertahan selama kurang lebih 12 sampai 24 jam.
d. Fase Luteal
Fase luteal adalah fase terakhir yang terjadi pada hari kelima belas sampai siklus menstruasi berakhir. Bekas folikel yang telah ditinggalkan sel telur akan membentuk korpus luteum yang kemudian menghasilkan hormon progesteron.
Menurut M. Yunus (2012:1) “Permainan bola voli sudah berkembang menjadi cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat, baik remaja maupun dewasa dan menurut para ahli saat ini bola voli tercatat sebagai olahraga yang menempati urutan kedua yang paling digemari di dunia”. Di dalam buku M. Sajoto (2005:1) mengatakan bahwa “Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam bidang olahraga juga mengalami perkembangan yang cepat”. Yang lebih mencolok adalah adanya keterkaitan antara satu bidang pengetahuan dengan yang lain. Sehingga suatu masalah menjadi komplek, karena dijelaskan melalui tinjauan dari berbagai sudut pengetahuan yang terkait dan saling menunjang.
Di dalam buku PP PBVSI (2010:2) menjelaskan bahwa “Bola voli merupakan salah satu olahraga di dunia yang paling berhasil, popular, penuh persaingan sekaligus menyenangkan. Gerakan-gerakanya cepat, menegangkan, dan seru”. Selain itu permainan bola voli juga dapat melatih seluruh fungsi tubuh disamping melatih kerja kelompok. Berbagai segi positif dari permainan ini yaitu ukuran lapangan relatif kecil, jumlah pemain cukup banyak, perlengkapan alat permainan sederhana dan menimbulkan kegembiraan bagi yang memainkannya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi permainan bola voli adalah penguasaan teknik dasar permainan bola voli oleh para pemain. Oleh karena itu, seorang pemain bola voli yang tidak menguasai teknik dasar bola voli, tidak mungkin menjadi pemain yang baik. Semua pemain bola voli yang baik harus menguasai teknik dasar permainan bola voli. Adapun teknik-teknik dasar permainan bola voli menurut Sunardi dan Deddy Whinata Kardiyanto (2015:15- 47) adalah “1) teknik servis, 2) teknik passing, 3) Teknik spike, 4) Teknik bendungan (block)”. Dari kelima teknik di atas, servis memegang peranan yang sangat penting karena tanpa servis yang benar, maka dalam permainan tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan seru. Selanjutnya Ma’mun dan Subroto (2001:61) mengemukakan, “Bentuk servis dapat dilakukan dengan tiga macam, yaitu servis dari bawah, servis dari samping, dan servis dari atas”. Servis dari atas merupakan teknik yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dibandingkan dengan servis yang lainnya. Oleh karena itu servis atas jika dilakukan dengan benar sangat menguntungkan, karena pihak lawan akan sulit menerima bola sehingga poin akan diperoleh tim yang melakukan servis tersebut. Terlebih jika servis tersebut merupakan bola pertama kemungkinan perolehan poin sangat besar.
Menurut penelitian yang dilakukan Harvard Medical School, manfaat main voli efektif membakar banyak kalori. Soalnya, permainan voli melibatkan gerakan melompat dan lari yang dilakukan secara berulang.
Peneliti menemukan bermain voli harian, di luar kompetisi profesional, selama 30 menit di lapangan biasa (bukan pasir) efektif membakar 90–133 kalori.
Sementara, bermain voli pada kompetisi profesional menggunakan jenis lapangan dan durasi serupa dapat membakar 120–178 kalori.
Nah, jika kamu gemar main voli di tanah pasir, kalori yang dibakar bahkan bisa lebih banyak. Bermain voli di tanah pasir yang kurang stabil dapat membakar hingga 480 kalori.
Berat badan berlebih, baik overweight maupun obesitas dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit. Untuk mencegah hal tersebut, kamu perlu rutin berolahraga.
Salah satu olahraga yang bisa dilakukan adalah bermain voli. Rutin bermain voli dapat membantu kamu memperoleh berat badan ideal.
Meski begitu, untuk memperoleh berat badan ideal, rutinitas main voli harus diimbangi dengan pola makan sehat bergizi seimbang, ya!
Gerakan voli membuat jantung bekerja lebih baik dalam memompa darah. Manfaat ini pada gilirannya memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh.
Ketika kesehatan jantung meningkat, risiko penyakit kronis, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes pun diduga bisa ikut berkurang.
Manfaat bola voli selanjutnya adalah dapat meningkatkan kekuatan otot dan tulang. Terutama otot bagian lengan atas dan bahu.
Olahraga voli juga dapat meningkatkan kekuatan tulang kaki karena adanya gerakan berulang dalam menyangga beban tubuh.
Olahraga voli disebut bermanfaat dalam mengoptimalkan sistem metabolisme (pengolahan zat gizi jadi energi) di dalam tubuh. Soalnya, saat bermain voli, detak jantung kamu ikut meningkat.
Peningkatan detak jantung memperlancar peredaran darah dan nutrisi ke seluruh tubuh.
Berdasarkan Aerobic Mile Chart, jumlah energi yang dihabiskan ketika bermain voli selama 20 menit dalam tempo lambat setara dengan berlari sejauh 1,6 kilometer.
Dengan melakukan olahraga voli secara rutin, metabolisme tubuh dapat terjaga dengan baik sehingga dapat membantu melindungi kesehatan organ, termasuk paru-paru.
Manfaat permainan bola voli bagi kesehatan paru, terutama karena kamu harus mengatur ritme pernapasan selama bermain.
Artikel Lainnya: Sering Olahraga Malam, Tingkatkan Risiko Paru-Paru Basah?
Melakukan servis dan smash dalam tempo pertandingan voli yang cepat membutuhkan koordinasi tangan maupun mata yang mumpuni. Boleh dibilang, koordinasi tangan dan mata adalah salah satu unsur penting dalam voli.
Apalagi, ketika main voli kamu harus selalu berbagi posisi dengan rekan satu tim. Karenanya, manfaat voli bisa membantu kamu melatih koordinasi tubuh.
Butuh kelenturan, kecepatan, kekuatan serta keseimbangan yang baik untuk melakukan gerakan menyerang, memblokir, servis, maupun mengoper bola selama bermain voli.
Aktivitas ini bisa meningkatkan keseimbangan fisik kamu secara keseluruhan.
Manfaat voli selanjutnya adalah meningkatkan kemampuan interpersonal alias kemampuan bekerja sama dengan dua orang atau lebih secara verbal maupun nonverbal.
Sebuah penelitian yang dihimpun Red River College menunjukkan bahwa pria dewasa yang mengikuti olahraga beregu memiliki kemampuan interpersonal yang lebih baik.
Seperti olahraga pada umumnya, bermain voli dapat meningkatkan suasana hati. Hal ini disebabkan tubuh melepaskan hormon endorfin selama main voli.
Endorfin adalah zat kimia alami yang diproduksi sistem saraf tubuh untuk mengatasi rasa sakit atau stres.
Karena manfaatnya dalam memproduksi endorfin, banyak ahli kesehatan yang menganjurkan olahraga teratur sebagai terapi mengobati depresi, serta gejala kecemasan ringan hingga sedang. Salah satu olahraga yang dimaksud adalah voli.
Comments
Post a Comment